11+ Jenis Psikologi Warna dalam Desain Grafis, Seberpengaruh Itu?
Tidak banyak yang memahami psikologi warna dalam desain, apalagi menganggapnya penting. Padahal, salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya pesan dari suatu desain grafis dan visual adalah pemilihan warna yang tepat. Kebijakan dalam pewarnaan nyatanya mempengaruhi emosi, persepsi, hingga perilaku target. Lantas, apa saja pengaruh psikologi dalam masing-masing warna dalam desain?
1. Psikologi Warna Merah
Merah menurut kacamata psikologi warna dalam desain logo melambangkan semangat membara, gairah meluap, dan agresivitas. Dalam membangun branding atau promosi, warna merah menunjukkan tekad yang kuat. Sedangkan dari kacamata audience, warna menyala ini sangat menarik.
Menggunakannya pada cetak spanduk misalnya, bahkan dengan ukuran yang tidak terlalu besar, ketika didominasi warna merah, peluang untuk orang memperhatikan sangat besar. Tentu hal ini memudahkan Anda yang bertujuan untuk menyebarkan awareness, branding, hingga promosi perseorangan, merek hingga badan usaha.
2. Psikologi Warna Hitam
Psikologi warna dalam desain grafis berikutnya adalah hitam. Warna yang satu ini merupakan definisi netralitas dalam berbagai aspek, begitu pula desain. Sebab, mudah digabungkan dengan warna-warna lain, namun juga tidak kehilangan pesona ketika berdiri sendiri.
Lebih tepatnya, warna hitam dalam produk percetakan berbasis desain grafis menyimbolkan kekuatan dan keanggunan dalam kesederhanaan. Tidak heran jika untuk mencetak barang-barang eksklusif, hitam akan menjadi pilihan warna utama. Target penerimanya juga otomatis akan dibuat kagum dengan penggunaan warna tersebut.
3. Psikologi Warna Kuning
Berikutnya, ada warna kuning yang sangat umum di dunia desain, salah satunya untuk kebutuhan cetak lanyard. Apa arti kuning dalam desain grafis? Optimisme, kreativitas, progres, dinamika, dan kegembiraan. Kesan yang ingin ditampilkan adalah positivity thinking pada audience.
Kuning juga merupakan kategori warna cerah yang sangat kuat. Di psikologi warna dalam desain, warna ini sangat cepat menarik perhatian target pemirsa. Sugesti yang diciptakan oleh desain dominasi kuning adalah kesegaran atau sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.
6 Jenis Bahan Lanyard yang Bikin Kece Buat Pemakainya, Cus Liat!
Baca juga
4. Psikologi Warna Hijau
Hijau kuat kaitannya dengan alami atau natural. Sehingga segala sesuatu yang berwarna hijau dalam desain grafis akan menciptakan kesan kesegaran dalam kesederhanaan. Selain itu, hijau juga mewakili harmoni alias keseimbangan. Sehingga warna yang satu ini mudah digabungkan dengan warna-warna lainnya.
Hijau juga termasuk dalam kategori warna yang mudah menarik perhatian seperti merah dan kuning. Anda tidak akan kesulitan menarik atensi target ketika memilih menggunakan hijau sebagai gradasi utamadalam produk cetak digital, termasuk cetak kartu nama.
Komplit! Ukuran Kartu Nama Standard Indonesia dan Internasional
Baca juga
5. Psikologi Warna Biru
Menurut psikologi warna dalam desain logo, warna biru merupakan simbol kedamaian dan ketenangan. Sebab, biru erat kaitannya dengan air dan langit, dua elemen bumi yang memiliki karakteristik tersebut. Biru adalah simbol anti konfrontasi sekaligus positivity.
Selain itu, biru juga melambangkan kesetiaan dan loyalitas. Orang awam juga cenderung memilih warna tersebut untuk mewakili karakter mereka. Biru juga termasuk warna yang sangat mudah dikombinasikan dengan warna-warna lainnya. Menggabungkannya dengan warna merah akan menyeimbangkannya menjadi warna yang kalem.
Baca juga
6. Psikologi Warna Ungu
Apa arti ungu dalam psikologi warna desain grafis? Meskipun erat dengan label ‘warna janda’, faktanya warna yang satu ini merepresentasikan keanggunan dan kemewahan jika diimplementasikan pada dunia grafis visual. Ungu akan sangat mudah memancing sisi emosional target audience. Mengapa demikian?
Sebab ungu meskipun cukup mencolok, tapi juga termasuk dalam kategori warna soft. Ketika Anda mencetak sesuatu dengan dominasi warna ungu, keanggunan yang terpancar akan menciptakan sugesti yang bersifat emosional untuk orang lain bisa memilikinya juga.
7. Psikologi Warna Cokelat
Lantas, bagaimana dengan warna cokelat? Klasik adalah kesan utama yang tercipta dari penggunaan warna tersebut dalam desain. Label tersebut otomatis berkaitan erat dengan elegan. Untuk mencitrakan seseorang atau sesuatu sebagai sesuatu yang berkelas dan mewah, jawabannya gunakan desain warna cokelat.
Selain itu, cokelat juga mewakili kesederhanaan dan kenyamanan. Sementara bila berbicara tentang penerimaan dari target yang dituju, cokelat menimbulkan ketertarikan untuk memiliki karena terkesan manis dan membawa efek nostalgia, berdasarkan konsep psikologi warna dalam desain.
8. Psikologi Warna Emas
Emas sebenarnya warna yang jarang digunakan dalam desain grafis. Bukan karena jelek, tapi sulit untuk memadukan warna tersebut dengan warna lainnya. Bisa dengan warna-warna netral seperti hitam atau putih, tapi justru akan menciptakan kesan monoton sehingga tidak menarik.
Sementara emas sendiri identik dengan mewah, megah, makmur dan kesuksesan. Sesuatu yang berafiliasi dengan keberhasilan yang luar biasa. Sebab itu, warna emas biasanya digunakan untuk kertas undangan untuk perayaan sesuatu seperti pernikahan, ulang tahun, atau kenaikan jabatan.
Ini Standar Ukuran Kertas dari Seri A4 Hingga Seri R, Simak!
Baca Juga
9. Psikologi Warna Putih
Sama seperti hitam, putih merupakan warna netral yang mudah dikombinasikan dengan warna-warna lain untuk menghasilkan suatu desain grafis yang menarik. Sedangkan pada dasarnya, warna putih mewakili simbol dari kemurnian, kepolosan, kesederhanaan, kesucian dan penilaian semacamnya.
Ketika Anda menggunakan putih sebagai pilihan untuk warna dasar desain, mau tidak mau Anda harus menggabungkannya dengan warna lain. Sebab, menjadikannya warna tunggal akan kurang menarik perhatian. Lebih mudah bila memadukannya dengan warna-warna mencolok seperti merah, kuning, hijau, dan sejeninya.
10. Psikologi Warna Magenta
Psikologi warna dalam desain selanjutnya adalah warna magenta yang merupakan hasil persilangan warna merah dan ungu. Warna ini memiliki simbol keanggunan dari ungu dan keberanian dari merah. Sangat cantik jika digunakan pada suatu desain, memancarkan aura feminim yang cukup kuat.
Sejatinya, magenta merupakan warna keseimbangan karena merupakan perpaduan dari dua warna pokok. Desain-desain dengan warna magenta lebih cenderung mudah menarik kaum hawa. Cocok untuk kartu undangan, lanyard, banner, atau spanduk dengan orientasi target kaum hawa.
Baca juga
11. Psikologi Warna Tosca
Terakhir ada warna tosca yang merupakan kombinasi antara biru dengan hijau. Sebagaimana hijau membawa simbol pertumbuhan, biru mewakili arti ketenangan. Jadi, perpaduan warna tersebut menyimbolkan inovasi atau pergerakan damai dalam perubahan menuju sesuatu lebih baik.
Dalam sekali bukan maknanya? Jika Anda menggunakan warna tosca dalam desain, maka akan mudah menarik audience, khususnya orang-orang dengan karakter multitasking. Warna tersebut mewakili simbol sederhana tapi maju yang mereka anut. Terlebih, tosca menawarkan estetika yang tidak dimiliki warna lain.
Pentingnya Memahami Psikologi Warna
Psikologi warna dalam desain membantu menunjukkan pada Anda betapa pentingnya pemilihan warna yang pas dalam mencetak produk. Sebab, warna merupakan elemen visual yang pertama kali membuat target tertarik. Setelah itu, baru fungsinya. Terutama untuk barang-barang untuk kebutuhan promosi seperti logo, banner, spanduk dan lainnya. Jadi, jangan salah memilih warna, ya!
Post a Comment