5 Perbedaan Flyer dan Brosur Paling Menohok dan Mencolok
Banyak sekali yang tidak mengetahui perbedaan flyer dan brosur karena mengira keduanya sama. Padahal, keduanya memiliki banyak perbedaan signifikan. Mulai bentuk, isi, desain, hingga fungsinya. Namun, persamaan keduanya adalah memiliki peranan krusial dalam strategi pemasaran. Cari tahu lebih dalam tentang perbedaan keduanya hingga pemilihan penggunaan yang tepat di bawah ini!
Apa Saja Perbedaan Flyer dan Brosur?
Secara teknis, baik flyer maupun brosur sama-sama merupakan produk digital printing yang sangat familiar: mudah ditemukan serta ada di mana-mana. Sekilas memang kedua item tersebut tampak mirip, namun faktanya terdapat berbagai poin mencolok yang membedakan antara keduanya. Secara keseluruhan, ada 5 poin perbedaan mendasar terkait kedua produk cetak tersebut, yaitu:
Perbedaan dari Segi Desain dan Layout Flyer dan Brosur
Poin pertama yang membuat berbeda antara flyer dan apa itu brosur adalah segi layout dan desain masing-masing. Supaya lebih mudah memahaminya, Anda dapat menyimak tabel berikut:
Brosur | Flyer |
Layout brosur lebih rinci dan informatif. | Layout flyer lebih padat dan ringkas. |
Informasi terstruktur mendalam hingga beberapa lipatan halaman dengan gabungan visual dan kosakata menarik. | Strukturnya sederhana, tanpa lipatan (hanya satu halaman) dan fokusnya pada visual menarik. |
Desainnya lebih cenderung formal dan menonjolkan informasi di atas poin lainnya. | Desain lebih playful dan mencolok. |
Karena tujuan brosur adalah memberikan informasi, jadi lebih cocok dengan desain dan layout formal, sedangkan berdasarkan tujuan pembuatan apa itu flyer membuatnya lebih fleksibel. Baik dari penggunaan bahasa, struktur, layout, maupun desainnya, flyer bisa menyesuaikan. Meskipun paling sesuai untuk kebutuhan informal dan semi formal.
Perbedaan dari Segi Ukuran dan Bentuk Flyer dan Brosur
Perbedaan flyer dan brosur selanjutnya terletak pada ukuran kedua produk tersebut. Seperti apa perbedaan antara keduanya?
Bentuk dan ukuran flyer memiliki karakteristik:
- Hanya terdiri dari satu halaman, jadi tidak akan ada lipatan.
- Ukuran standar: A5 (14.8 cm x 21 cm) atau A4 (21 cm x 29.7 cm) yang dibagi 2. Namun bisa lebih kecil dari A5, tergantung kebutuhannya saja.
- Biasanya dicetak pada kertas tipis (80-120 gsm).
Sedangkan untuk bentuk dan ukuran brosur, karakteristiknya berbeda:
- Bisa terdiri dari beberapa halaman, jadi dapat dilipat 2 – 4 atau lebih.
- Ukuran standar: A4 (21 cm x 29.7 cm) dan bisa lebih kecil atau besar – menyesuaikan kebutuhan.
- Biasanya dicetak pada kertas yang lebih tebal (150-300 gsm).
Dengan karakteristik tersebut, tidak heran jika biaya untuk cetak brosur lebih tinggi daripada flyer.
Baca juga
Jenis Kertas yang Digunakan Flyer dan Brosur
Jika sebelumnya sudah dibahas tentang ukuran kertas dan ketebalannya, maka berikutnya adalah jenis kertas yang digunakan untuk flyer maupun brosur. Secara teknis, kedua jenis produk percetakan ini tidak menggunakan kertas berbeda, pilihannya sama, yaitu:
- HVS.
- Art Paper.
- Matte Paper.
- Kraft.
Namun perbedaan flyer dan brosur terkait kertas ada pada gramasi alias ketebalannya. Sesuai dengan pengertian apa itu brosur, membutuhkan ketebalan kertas yang lebih dari flyer. Brosur memakai kertas dengan gramasi 120 – 300 sehingga tidak mudah rusak ketika dilipat dan tahan lama.
Sedangkan standar gramasi kertas flyer percetakan adalah 70 – 200. Sesuai dengan flyer yang berarti selebaran, tidak perlu terlalu lebal karena tidak akan dilipat. Namun tentu semakin tebal, juga mempengaruhi hasil akhir cetakannya karena jadi lebih bagus. Meskipun biaya produksinya tetap tidak akan sebanyak brosur.
Isi dan Konten Flyer dan Brosur
Dari segi isi dan konten, tentu saja flyer dengan brosur memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Isi dan konten apa itu flyer seperti berikut:
- Menekankan informasi penting dengan teks sepadat dan sesingkat mungkin.
- Cenderung fokus pada call to action sehingga kalimatnya persuasif dan sugestif.
- Menambahkan visual untuk semakin membangkitkan minat.
Sementara isi dengan konten brosur berbeda, yaitu:
- Panjang lebar, jika bisa serinci mungkin.
- Bersifat edukatif sehingga menggunakan bahasa yang sangat informatif.
- Menambahkan ikon atau visual pendukung untuk mempermudah orang lain memahami isi dan konten di dalamnya.
- Bisa menyertakan daftar isi untuk mempermudah target audience memahami pesan yang hendak disampaikan.
Contoh brosur yaitu katalog produk perusahaan, sedangkan flyer contohnya selebaran yang memuat info promosi atau diskon dari produk korporasi tersebut.
Baca juga
Fungsi dari Flyer Serta Brosur Apa Saja?
Perbedaan flyer dan brosur yang terakhir dari segi fungsinya. Keduanya mempunyai fungsi berbeda yang tampak jelas dari karakteristik keduanya yang bertolak belakang.
- Fungsi flyer:
- Menarik perhatian audience dalam waktu singkat sehingga memang flyer sebaiknya sedikit berlebihan atau heboh agar target tertarik.
- Mempromosikan produk, layanan, acara, atau personal yang sifatnya singkat atau tidak permanen.
- Menyebarkan informasi penting yang sifatnya urgent karena dapat menimbulkan kekecewaan jika tidak segera disampaikan.
- Fungsi brosur:
- Memberikan informasi yang sangat detail dan terstruktur kepada target audience yang sifatnya bertahan lama sehingga tidak dikejar waktu untuk sampai pada target.
- Mendidik atau mengedukasi target audience tentang produk, layanan, dan personal.
- Menjelaskan tentang sesuatu yang bersifat atau berlangsung lama – bahkan tidak akan pernah lekang dimakan waktu – bisa disebut pakem.
Kapan Harus Menggunakan Flyer atau Brosur?
Jadi, kapan sebaiknya menggunakan flyer maupun brosur? Mempertimbangkan karakteristik, desain, isi dan berbagai poin perbedaannya, keduanya tidak dapat digunakan bersamaan. Jika ingin memakai flyer, lebih tepat untuk:
- Event terbatas seperti promosi khusus atau diskon spesial.
- Pengumuman suatu acara yang jarang atau bahkan hanya terjadi satu kali – tentu dengan durasi hari H yang terlalu mepet.
- Jenis undangan semi formal dan informal, contohnya tasyakuran khitan atau aqiqah dan semacamnya.
Sedangkan jika menggunakan brosur, lebih cocok untuk:
- Katalog produk milik badan usaha atau korporasi besar.
- Company profile yang memuat sejarah lengkap perusahaan.
- Panduan penggunaan atau layanan suatu produk.
Menilik pada pembahasan perbedaan flyer dan brosur, maka jika kebutuhan Anda untuk promosi individu atau merek, flyer menjadi pilihan tepat. Sedangkan untuk kebutuhan branding dan awareness, tentu brosur lebih sesuai. Namun, tidak perlu khawatir karena keduanya dapat dicetak di percetakan Jakarta Selatan, Wellen Print, yang mengutamakan kualitas dibandingkan dengan kuantitas.
Post a Comment