7 Jenis Brosur LENGKAP Menurut Bentuk & Jenis Lipatannya Berikut Ini!
Aneka jenis brosur masih belum banyak diketahui. Mayoritas masyarakat awam menganggap hanya ada satu macam berupa lembaran yang disebarkan kepada publik. Brosur sendiri memiliki peranan penting dalam pemasaran dan promosi produk, karena berfungsi untuk menyampaikan informasi – seperti spesifikasi, hingga meningkatkan brand awareness. Supaya tujuannya tercapai, menjadi penting mengenali ragam jenisnya.
Kenali Jenis Brosur dari Bentuknya menurut Modul Panduan Pembuatan Media Kit Brosur
Klasifikasi pertama berdasarkan dengan bentuk brosur. Detail yang satu ini sering dilewatkan oleh penerima brosur tersebut. Faktanya, kadang dari satu merek yang sama, memberikan selebaran dengan bentuk fisik berbeda dalam jarak waktu tertentu. Apa saja macam macam brosur yang dikategorikan berdasarkan bentuknya?
Brosur
Pertama ada brosur konvensional itu sendiri alias bentuk yang paling sering dipilih dalam media promosi. Masih bingung dengan apa itu brosur konvensional? Tidak lain sebuah media cetak yang berisi informasi produk, jasa, atau kegiatan. Biasanya, brosur berbentuk lembaran kertas yang dilipat menjadi beberapa bagian, namun tetap mudah dibuka dan dibaca.
Brosur konvensional mirip dengan buku, namun informasi yang disajikan lebih ringkas dan padat. Ciri khasnya adalah dicetak pada satu lembar kertas berwarna dengan kualitas yang bagus – tidak mudah robek, fleksibel ketika dilipat, dan memiliki permukaan yang halus. Tidak lupa dengan desain cukup mencolok dan tinta aneka warna supaya lebih menarik.
Leaflet
Jenis jenis brosur selanjutnya adalah leaflet. Sebenarnya sama saja dengan brosur konvensional secara fungsi, isi, dan jenis kertas yang digunakan. Hanya saja, ukuran kertas yang digunakan lebih kecil dan juga lebih umum tidak dilipat atau satu kali lipatan saja. Leaflet juga menjadi standar ukuran untuk brosur promosi melalui situs internet.
Booklet
Berikutnya ada booklet yang secara fisik sangat mudah membantu kamu mengetahui perbedaan flyer dan brosur. Secara fisik, brosur yang satu ini menyerupai sebuah buku tanpa jilid. Ada sampul dan halaman belakang, kemudian di dalamnya terdapat beberapa halaman kertas. Ukurannya biasa serupa buku, majalah, atau novel, karena disesuaikan dengan tujuan penggunaan.
Kamu bisa memilih jenis sampulnya jika sudah memahami perbedaan hard cover dan soft cover – mana yang sekiranya cocok untuk booklet tersebut. Tujuan penggunaan booklet biasanya memberikan informasi yang lebih spesifik dan detail terkait perusahaan atau produk – umumnya company profile. Setiap halaman dicetak menggunakan kertas dan tinta berwarna supaya tidak membosankan.
Poster
Jenis brosur lainnya adalah poster yang dicetak pada kertas berukuran besar dan dipasang di titik strategis ruang publik agar menjangkau audiences lebih luas. Poster dibuat mencolok melalui desain gambar atau tulisan yang disertakan. Diksi yang digunakan harus menimbulkan rasa penasaran dan relatif singkat sehingga menarik untuk mencari tahu lebih jauh.
Folder
Terakhir, folder dengan ukuran brosur dan bentuk fisik yang paling berbeda karena memiliki isi berupa gabungan dari brosur konvensional, leaflet, dan booklet. Tepatnya, folder merupakan brosur dengan sampul berupa map yang di dalamnya menyimpan lembaran-lembaran kertas full color berisi informasi atau promosi produk terkait. Sampulnya menampilkan kesimpulan isi secara singkat.
Jenis Brosur Menurut Jenis Lipatannya
Setelah memahami klasifikasi brosur berdasarkan bentuknya, kamu juga perlu mengenal pembagian ragamnya menurut jenis lipatan dari brosur tersebut. Sama seperti jenis lipatan surat yang berbeda-beda, faktanya brosur juga demikian. Bagaimana klasifikasinya?
Jenis Brosur Tanpa Lipatan
Pertama ada brosur yang tidak dilipat sehingga saat dibagikan, keseluruhan informasi langsung tampak. Brosur tanpa lipatan disebut juga sebagai flyer. Secara fisik, ukurannya lebih kecil dari brosur konvensional dan poster, biasanya berukuran kertas A5 (14,8 cm x 21 cm). Cetakannya bisa satu atau di kedua sisi sekaligus dengan desain mencolok.
Jenis Brosur Dua Lipatan
Brosur dengan dua lipatan ini disebut juga bi-fold. Jadi, kertas akan dilipat dua sehingga ada empat halaman cetakan penuh (depan dan belakang). Ukuran kertas dari brosur dua lipatan biasanya A4 (21 cm x 29,7 cm), sama dengan ukuran katalog. Jenis yang pas untuk menampilkan informasi terperinci disertai gambar cukup besar.
Jenis Brosur Tiga Lipatan
Jenis brosur berdasarkan jenis lipatan berikutnya adalah dilipat tiga alias tri-fold. Ukuran kertas yang dipakai masih sama dengan brosur bi-fold, yaitu A4. Hanya saja, jumlah lipatan yang lebih banyak membuatnya memiliki total halaman lebih banyak, yaitu 6. Meskipun, hal itu membuat masing-masing lipatannya memiliki dimensi yang lebih kecil dari bi-fold.
Informasi yang dimuat brosur tiga lipatan jadi lebih detail dari dua lipatan. Meskipun harus menggunakan jenis font dan ukuran gambar yang lebih kecil. Brosur tri-fold bisa kamu gunakan mempromosikan produk baru karena bisa menampilkan gambar produk dari berbagai sisi berikut spesifikasi lengkapnya. Tentu desain brosurnya juga harus tetap eye catching.
Jenis Brosur / Lipatan Z
Sekilas, mirip dengan brosur tri-fold. Hanya saja, cara melipatnya lebih mirip huruf Z ketika dibuka. Ukuran kertas yang digunakan juga tetap A4, namun dengan desain lebih sederhana, karena biasanya brosur ini lebih sering dipakai sebagai media presentasi produk. Mengapa demikian? Sebab, lipatan brosurnya lebih mudah dibuka sehingga memudahkan target audiences.
Jenis Brosur Lipatan Gate Fold
Jenis brosur ini juga dilipat tiga, hanya saja dua bagiannya ke arah depan yang bisa digunakan membuka dan menutup – mirip konsep pintu gerbang. Ukuran kertas yang dipakai bisa A4 atau A5 dengan desain lebih klasik dan elegan. Sebab, biaya produksinya juga lebih mahal sehingga biasanya digunakan pada promosi produk mewah.
Jenis Brosur Lipatan Perancis (French-fold)
Brosur yang satu ini sangat unik, karena memiliki empat lipatan, namun dengan teknik melipat ala Perancis. Ukuran kertas yang dipakai harus besar, yaitu 8,5 x 5,5 Inci (21,6 cm x 14 cm). Cara melipatnya yaitu: keseluruhan kertas dilipat setengah, dan lalu dilipat lagi dari kanan / kiri menjadi 3 bagian.
Informasi dan gambar yang dimuat jadi lebih banyak, namun sedikit sulit dibuka dan lebih rentan sobek. Meskipun begitu, juga lebih praktis ketika dibawa kemana-mana, karena jadi seukuran kartu nama – atau lebih besar sedikit. Kamu wajib memilih desain full color supaya audiences tidak merasa malas menyimak keseluruhan informasi yang brosur tampilkan.
Jenis Brosur Lipatan W
Terakhir, jenis brosur W alias akordion, karena saat terbuka maka bagian atas atau permukaannya seperti huruf W atau alat musik tersebut. Ukuran kertas yang dipakai sama dengan jenis lipatan Perancis. Biasanya juga dipakai untuk promosi yang berisi detail produk terutama untuk yang baru diluncurkan sehingga audiences mendapatkan informasi serinci mungkin.
Banyak bukan aneka ragam brosur berdasarkan bentuk maupun jenis lipatannya? Jadi, kamu jangan salah memilih saat hendak cetak brosur. Tentu saja, supaya hasil cetak brosur maksimal, pastikan menggunakan jenis kertas dan tinta yang bagus dari percetakan andal seperti Wellen Print. Kemudian, sempurnakan dengan desain eye catching agar semakin menarik audiences.
Post a Comment