8 Perbedaan Gambar VeKtor dan Bitmap, Jangan Kelewat!
Bagi yang berkecimpung di industri fotografi dan desain grafis, perbedaan gambar vektor dan bitmap wajib untuk kamu ketahui. Sederhananya, keduanya merupakan klasifikasi jenis gambar yang kemudian dikembangkan pada skala yang lebih luas untuk kebutuhan editing dan percetakan digital. Vektor merupakan format gambar yang tersusun dari beberapa garis (polygon) dan titik.
Format vektor sendiri tersusun menggunakan perhitungan Matematika. Sedangkan bitmap adalah gambar yang dihasilkan melalui susunan titik yang disebut piksel dengan gradient hitam putih maupun berwarna. Melalui deskripsi saja tentu masih agak sulit membedakan. Berikut beberapa poin perbedaan dalam skala lebih luas untuk jelaskan perbedaan gambar vektor dan bitmap buat kamu.
Ukuran File yang Dihasilkan
Perbedaan antara jenis format gambar vektor dengan bitmap yang pertama adalah hasil ukuran file akhir yang berbeda. Jenis vektor mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga tidak mengkonsumsi penyimpanan terlalu besar. Mengapa demikian? Sebab, vektor tidak memiliki kotak warna dan lokasi sehingga tidak membutuhkan space besar. Tentu, berbeda dengan format bitmap.
Bitmap terisi oleh piksel dengan berbagai pilihan warna dan memenuhi berbagai lokasi. Tidak heran jika kemudian ukuran file jadi lebih besar. Semakin banyak kombinasi warna yang disertakan pada gambar bitmap, otomatis file-nya juga semakin besar. Namun, hal ini tidak memiliki keterkaitan dengan resolusi dan hasil akhir setelah pengolahan file tersebut.
Format Dokumen yang Digunakan
Perbedaan gambar vektor dan bitmap selanjutnya ada pada format dokumen yang digunakan ketika menyimpan file. Bitmap memiliki format utama Bitmap Image File (BMP) yang mempunyai ukuran asli sangat besar. Supaya tidak memakan banyak space penyimpanan, bitmap melalui proses konversi menjadi berbagai format gambar yang lain seperti JPEG, PNG, dan GIF.
Sedangkan untuk vektor, karena ukuran file aslinya sudah kecil, jadi akan disimpan dalam bentuk Scalable Vektor Graphics (SVG). Melalui poin ini dapat diketahui bahwa perbedaan gambar bitmap dan vektor dari sifatnya yaitu terkait gambar yang bisa diskalakan dan tidak yang kemudian harus dikonversi ke format lain untuk menghemat ruang penyimpanan.
Gaya Desain yang Dipakai
Sudah dijelaskan bukan jika vektor merupakan susunan garis yang karakternya sistematis, sehingga ketika diimplementasikan pada desain, cenderung berbentuk kurva alias melengkung. Sementara untuk bitmap tersusun dari titik-titik warna (piksel). Hasil akhirnya, desain vektor lebih monoton dari bitmap. Sebab itulah, penggunaan masing-masing format gambar untuk menggambar desain grafis juga menjadi berbeda.
Susunan Gambar pada Hasil Gambarnya
Dalam industri percetakan, perbedaan susunan gambar vektor dengan grafik sudah berulang kali dibahas – bahkan di awal artikel. Gambar vektor memiliki komponen garis (polygon), titik (dot), dan lengkung (shape) di dalamnya. Sedangkan bitmap? hanya titik-titik berwarna (piksel). Hal ini menjadi faktor utama vektor menghasilkan desain monokrom yang cenderung formal dibandingkan bitmap.
Resolusi Gambar yang Dihasilkan
Perbedaan gambar bitmap dan vektor dari sifatnya yaitu resolusi gambarnya. Jika kamu mengira bitmap akan menyajikan resolusi yang lebih baik, anggapan itu salah besar. Justru ketika resolusi ditingkatkan atau diturunkan, gambar bitmap akan menjadi pecah. Sebab itulah bitmap tidak termasuk golongan scalable yang gambarnya bisa diperbesar dan diperkecil tanpa masalah.
Hal itu tidak terlepas dari gambar bitmap memang ditujukan untuk file jadi siap cetak, bukan untuk melalui proses editing dan zoom. Meskipun jika membandingkan perbedaan RGB dan CMYK, hasil akhir bitmap memang jauh lebih unggul karena pembuatannya juga bersumber dari titik-titik berwarna. Namun, sulitnya jika gambar tersebut ternyata perlu editing.
Hal itu tidak terlepas dari gambar bitmap memang ditujukan untuk file jadi siap cetak, bukan untuk melalui proses editing dan zoom. Meskipun jika membandingkan perbedaan RGB dan CMYK, hasil akhir bitmap memang jauh lebih unggul karena pembuatannya juga bersumber dari titik-titik berwarna. Namun, sulitnya jika gambar tersebut ternyata perlu editing.
Jenis Software yang Digunakan
Lantas, apa perbedaan lainnya dari dua jenis gambar tersebut? Software yang digunakan untuk melakukan editing atau pemrosesan secara digital lainnya. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah vektor adalah Adobe Illustrator, CorelDraw, Inkscape, Firework, dan Freehand. Lalu, bagaimana dengan jenis gambar berbasis bitmap? Adobe Photoshop, Paint, dan GIMP menjadi opsi software-nya.
Vektor membutuhkan piranti lunak dengan kinerja yang lebih ringan dan smooth dibandingkan bitmap. Sebab pemrosesan bitmap memang lebih rumit dibandingkan dengan vektor. Pilihan jenis huruf tipografi vektor juga lebih sederhana dari bitmap.
Penggunaan Gambar yang Dipakai
Dalam desain grafis maupun industri digital lainnya, mana yang lebih sering dipakai antara vektor dengan bitmap? Secara teknis, kedua format tersebut sama pentingnya. Namun, untuk lebih mempermudah dalam memilih, kamu bisa menjadikan beberapa poin perbedaan gambar vektor dan bitmap berikut sebagai acuan:
1. Jika membutuhkan hasil cetak dengan resolusi tinggi namun memerlukan proses editing dan skalasi, vektor menjadi pilihan yang tepat. Apabila gambar langsung proses cetak, maka bitmap pilihannya.
2. Kalau kamu menginginkan cetakan dengan desain yang rumit dan berwarna, bitmap lebih sesuai. Sedangkan untuk desain sederhana dan lebih formal, vektor pilihannya.
3. Apabila desain masih ingin dikembangkan atau diimplementasikan pada objek lain, bitmap menawarkan lebih banyak opsi daripada vektor.
4. Bila durasi pengerjaan objek cetak relatif singkat, bitmap yang dibuat dalam kondisi siap tayang lebih cocok. Sedangkan vektor memerlukan proses pengolahan yang memakan waktu lebih panjang.
5. Berbeda untuk fotokopi dan fotocopy yang tidak terlalu terpengaruh dengan resolusi, percetakan membutuhkan resolusi yang tinggi, tajam, dan akurat. Baik vektor maupun bitmap menawarkan hasil resolusi yang memuaskan.
Gambar yang Dihasilkan
Bagaimana hasil gambar vektor dan bitmap terlepas dari resolusi yang dihasilkan? Jawabannya, kalau soal citra yang lebih natural dan hidup, bitmap lebih berhasil daripada vektor. Hal itu disebabkan vektor bertumpu pada gradient yang solid, sehingga mustahil menghasilkan gambar yang halus dan detail sebagaimana bitmap. Jadinya, vektor kurang cocok untuk cetak.
Berbeda dengan bitmap yang memiliki hasil gambar halus dan kombinasi warna solid. Jadi, ketika diimplementasikan untuk produk cetak, tampilannya lebih cantik dan alami. Dengan catatan, kamu tidak melakukan eskalasi atau editing setelah gambar jadi. Sedangkan vektor, lebih sesuai untuk desain gambar-gambar di internet, seperti logo, ikon, banner website, dan sejenisnya.
Paham bukan sekarang perbedaan gambar vektor dan bitmap secara lebih mendetail? Baik dari susunan, penggunaan, hingga hasil akhirnya. Kalau kamu butuh jasa cetak objek dengan kualitas tinggi, tinggal hubungi desainer grafis kepercayaan kamu ya!
Post a Comment