call us:   0811-969-0809

Follow us:





Tips Cetak Spanduk

Sebelum memulai langkah mencetak spanduk ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan agar kualitas spanduk baik dan sesuai keinginan. Cetak spanduk atau banner sangat berbeda dengan cetak dengan kertas biasa yang berukuran kecil. Untuk itu Anda harus pastikan tampilan tidak pecah.

Ciri desain spanduk pecah biasanya dilihat dari gambar atau teks yang blur atau sedikit buram. Jika dipaksakan, tentu hasilnya tidak bagus dipandang dan spanduk tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Desain spanduk pecah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor namun bisa dihindari.

Faktor Penyebab Cetak Spanduk Pecah

1. Desain Terlalu Kecil

Faktor merupakan yang paling sering ditemukan. Biasanya konsumen yang ingin mencetak media spanduk dengan desain sendiri kurang memperhatikan ukuran spanduk yang akan dicetak. Akibatnya desain spanduk terlalu kecil dan tidak sesuai dengan ukuran asli yang ingin dicetak.

Contohnya, saat Anda ingin mencetak media iklan spanduk ukuran 5 x 1 m, sementara ukuran desain aslinya hanya 50 x 10 cm, maka sudah dapat dipastikan jika desain tersebut diperbesar 10x lipat maka tampilan spanduk akan pecah dan tidak sesuai yang diharapkan.

2. Resolusi File Kecil

Resolusi file gambar yang terlalu kecil bisa terjadi akibat dua hal diantaranya resolusi pada gambar yang ada di desain pecah serta resolusi keseluruhan desain spanduk. Untuk itu, Anda harus memperhatikan dua hal ini agar saat di zoom desain tidak akan blur.

Biasanya, permasalahan resolusi yang kecil ini terjadi pada desain spanduk dengan resolusi dibawah 100 pixel sehingga gambar akan mudah pecah.

Tips Cetak Spanduk Agar Tidak Pecah

Banyak faktor penyebab gambar yang pecah saat spanduk mulai dicetak. Ada juga tips agar spanduk yang Anda cetak tetap dalam kualitas baik dan sesuai harapan. Faktor lain penyebab pecahnya gambar saat mencetak adalah memilih jasa yang kurang profesional. Berikut tipsnya:

1. Gunakan Huruf Besar

Anda harus usahakan untuk menggunakan huruf berukuran besar yang cocok dengan headline atau judul. Bahkan biasanya billboard dan baliho mempunyai desain yang mirip dengan poster. Huruf yang besar juga berfungsi agar audiens lebih mudah membacanya.

2. Gunakan Resolusi Berukuran Besar

Saat menemukan resource gambar (gambar pada desain) merupakan bitmap, maka akan lebih baik jika resource tersebut berukuran besar dengan resolusi minimal 300px/ich atau kualitas gambar bagus dengan ukuran yang juga besar.

Hal ini dimaksudkan agar hasil printing dan ukuran pembesaran selalu dalam kondisi baik atau berkualitas, tidak blur atau pecah bahkan berbintik yang akan berpengaruh pada hasil cetakan.

3. Export File Ke JPEG

Saat membuat spanduk menggunakan coreldraw, lebih baik file desain diexport ke dalam format JPEG dengan resolusi minimal 300 dpi dan original size dan image with CMYK. Semakin besar ukuran desain maka resolusi gambar pun harus dikurangi termasuk persentase sizenya.

Resolusi serta kualitas gambar memang berbanding lurus dengan size file. Hal ini sangat mempengaruhi pada saat desain diperbesar berkali-kali lipat saat dibuat spanduk.

4. Export File Ke JPG

Pada tahapan akhir cetakan untuk memperbanyak spanduk menggunakan mesin digital printing, Anda perlu upayakan file sudah ter-convert atau di-export ke dalam format JPG dengan proses pewarnaan CMYK bukan RGB.

Penggunaan proses pewarnaan CMYK dikarenakan mesin digital printing juga menggunakan format CMYK sehingga hasil cetak spanduk akan lebih baik dan tidak pecah.

5. Gunakan Format CMYK

Saat Anda mengedit atau membuat desain, Anda harus menggunakan format pewarnaan CMYK. Tidak boleh ada pilihan lain. Anda dapat membaca penjelasan mengenai perbedaan RBG dan CMYK untuk mengetahui alasan utama dalam permasalahan cetak ini.

6. Gunakan Alternatif Resolusi

Jika ukuran banner sangat besar misal : 3m x 4m, 10m x 2m, 2m x 3m, 25m x 3m, 3m x 5m serta ukuran besar lainnya, Anda dapat menggunakan alternatif resolusi minimal 96 atau 100 dpi untuk menghindari pecahnya gambar.

Namun jika komputer Anda merupakan komputer dengan spesifikasi yang baik dan memiliki kapasitas besar, maka akan lebih baik jika Anda tetap menggunakan resolusi 300px/ich pada ukuran tersebut karena tidak akan berpengaruh pada pecahnya gambar.

7.  Jangan Gunakan Ukuran Asli

Sebaiknya, Anda tidak perlu membuat ukuran spanduk yang besar dan panjang dengan ukuran asli, cukup gunakan image size berukuran setengahnya misal ukuran 3 x 5 meter Anda dapat perkecil 1,5m x 2,5m dengan resolusi 100dpi jika komputer Anda tidak kuat memprosesnya.

Tidak memaksakan sebenarnya tidak apa-apa jika memang komputer kurang memadai, namun tentu saja hasil akan berbeda dengan komputer berkualitas tinggi. Jangan khawatir, karena hasil berbeda tetap dalam batas wajar dan tidak mengganggu hasil cetak spanduk.

8. Memory Size Tidak Melebihi 500MB

Memory size atau memory yang dibutuhkan saat mengerjakan desain tersebut yang ada di sheet diusahakan tidak melebihi 500MB. Umumnya dapat Anda lihat di toolbar bawah contoh Doc: 200M : 50M. Nah, bila memory ini melebihi maka Anda harus ubah memory swap itu.

Biasanya sebagian orang menggunakan memory swap/cache memory 4GB. Memory cache memang sudah seharusnya diganti dari defaultnya, Umumnya, software yang digunakan sudah menyertakan fasilitas ini. Namun jika tidak ada maka Anda bisa ubah memory cache-nya.

9. Cari Resource Tambahan

Akan lebih baik jika Anda mencari resource tambahan atau gambar dengan sumber terkait untuk mengerjakan desain jika yang Anda miliki adalah gambar dengan resolusi besar namun kualitas tidak bagus sehingga dapat berakibat pecahnya gambar.

Anda tidak bisa memaksakan gambar yang tidak optimal karena sangat mempengaruhi hasil dan kualitas dalam mencetak. Hal itu menjadi penyebab desain yang sebagus apapun akan tetap mengurangi mutu yaitu gambar yang pecah atau blur.

10.  Ukuran Area Desain Lebih Besar

Sebaiknya, ukuran area desain yang akan dicetak atau diprint selalu dibuat dengan ukuran lebih besar dibanding ukuran yang akan dicetak. Umumnya ditandai dengan lingkaran berwarna CMYK bertanda plus pada saat dicetak. Jadi ukuran harus lebih besar dari cetakan.

11.  Periksa Hasil Akhir Desain

Terakhir, selalu periksa hasil akhir desain Anda, cek bila ada gambar yang pecah, blur serta ada detail dan objek yang tidak perlukan. File desain akhir yang biasanya ditandai “nama file+final” akan lebih baik jika tersedia dalam berbagai format file dalam cross software.

Format file tersebut dapat berupa EPS, TIFF dan JPEG. Tak lupa juga file mentah CDR atau PSD yang wajib Anda disertakan jika sewaktu-waktu ada perubahan dalam desain yang ingin dicetak nantinya.

Nah, jika Anda ingin cetak spanduk dengan kualitas terbaik dan tentunya dengan gambar yang tidak pecah, Anda bisa kunjungi www.wellenprint.com. Selain ditangani oleh profesional dan berpengalaman, Wellen Print memberikan harga yang cukup terjangkau dan worth it untuk Anda coba.

Dapatkan FREE e-book Exclusive CARA BRANDING DENGAN MUDAH“, klik di sini.

Hubungi Customer Service Sekarang juga dan dapatkan penawaran harga menarik, 0811 969 0809

#cetakgapakeribet
#cetakgapakemahal
#cetakgapakeminorder
#bisacetaksatuan

Konsultasikan kebutuhan BRANDING / PROMOSI Anda kepada WELLEN PRINT

Klik Tombol kuning Dibawah untuk Konsultasi

================================================

Post a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Hello 👋
Can we help you?