call us:   0811-969-0809

Follow us:





Wellen Print
Packaging8 Komponen Syarat Label Kemasan yang Baik, Wajib Buka!

8 Komponen Syarat Label Kemasan yang Baik, Wajib Buka!

Apa saja syarat label kemasan yang harus dipenuhi? Label kemasan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai berbagai aspek, seperti: komposisi, cara pemakaian, tanggal kadaluarsa, dan detail sejenis. Keberadaannya penting untuk memastikan keamanan produk dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap barang yang hendak dibeli. Sebab itu, label kemasan tidak boleh dibuat secara asal-asalan.

Komponen Wajib pada Label Kemasan Produk

Berikut ini adalah 8 komponen yang wajib ada sesuai syarat label kemasan yang baik:

1. Nama Produk

Nama produk merupakan elemen pertama yang wajib tertera pada label kemasan yang baik. Penyertaan nama membantu memudahkan calon konsumen mengenali produk dengan jelas dan membedakanya dengan milik kompetitor, alias menciptakan brand awareness. Buat nama produk yang tidak terlalu panjang dan mudah diingat, tapi tidak pasaran, sehingga berkesan dalam ingatan pembeli.

Contohnya Aqua, salah satu merek air mineral kemasan yang terkenal di Indonesia. Aqua merupakan bahasa latin yang memiliki arti ‘air’. Nama tersebut relevan dengan produk minuman yang dipasarkan, singkat, dan unik sehingga mudah diingat oleh konsumen. Bahkan, hampir semua produk air mineral kemasan disebut sebagai Aqua.

2. Nama dan Alamat Produksi

Pada label yang tertera pada setiap jenis kemasan makanan dan produk lainnya, identitas serta alamat produsen atau distributor wajib tertera. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap keamanan produk karena ada penanggung jawab yang jelas dari produksi tersebut. Jika muncul masalah, konsumen bisa mengajukan klaim langsung sesuai informasi yang tertera.

3. Tanggal dan Kode Produksi

Tanggal produksi dan kode produksi juga merupakan elemen penting, terutama untuk syarat label produk makanan. Informasi ini memungkinkan konsumen untuk mengetahui usia produk tersebut dan kelayakan konsumsinya. Keterkaitannya juga erat dengan menentukan tanggal kadaluarsa atau batas konsumsi suatu produk. 

Sementara itu, kode produksi berfungsi untuk penelusuran produk secara lebih cepat jika ditemukan masalah. Cukup dengan memasukkan kode batch yang tertera, produsen mendapatkan informasi lengkap pendistribusian produk tersebut. Berikutnya, produsen dapat mengambil tindakan lanjutan seperti penarikan dari pasar untuk menghancurkan produk bermasalah itu.

4. Keterangan Kadaluarsa

Ini juga termasuk elemen penting sesuai syarat label kemasan makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi masyarakat. Keterangan kadaluarsa menunjukkan batas waktu konsumsi atau penggunaan produk secara aman tanpa meninggalkan risiko gangguan kesehatan. Tanggal kadaluarsa juga dapat mencegah produk yang sudah lewat batas waktu disalahgunakan untuk dijual kembali dengan harga murah.

Sesuai dengan regulasi yang berlaku, produk yang sudah melewati tanggal kadaluarsa harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Sebab, produk tersebut sudah tidak layak konsumsi atau digunakan karena perkembangbiakan jamur, bakteri, atau perubahan molekul di dalamnya yang berpotensi menjadi racun. Produsen dan distributor yang tidak mematuhi aturan dapat dikenakan sanksi hukum.

5. Berat Bersih atau Isi Bersih

Informasi berat bersih sebagai syarat label kemasan menunjukkan jumlah produk yang ada di dalamnya. Konsumen jadi mengetahui produk yang dibeli, sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak. Berat bersih biasanya diukur dalam satuan gram (g) dan kilogram (kg) untuk benda padat, sedangkan milliliter (ml) dan liter (l) untuk produk benda cair.

6. Komposisi Produk

Elemen selanjutnya dari label kemasan adalah komposisi produk. Pada bagian tersebut, produsen harus mencantumkan informasi lengkap tentang bahan-bahan atau kandungan dalam produk. Bahan-bahan dengan kandungan paling besar harus disebutkan di awal, kemudian menyusun komposisi pendukung. Hampir semua produk harus mencantumkan komposisi, terutama untuk produk konsumsi, kosmetik, dan obat-obatan.

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi kepada konsumen terkait kandungan atau bahan yang mungkin memicu intoleransi atau reaksi alergi. Contohnya pada produk kosmetik, disertakan komposisi retinol yang tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui. Bila informasi produk tidak akurat, produsen bisa mendapatkan gugatan hukum dari konsumen.  

7. Informasi Nilai Gizi

Khusus untuk produk makanan dan minuman, baik siap makan atau awetan, informasi nilai gizi wajib dicantumkan. Informasinya mencakup: jumlah kalori, lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang terkandung di dalamnya. Ini penting bagi konsumen agar dapat memilih produk sesuai kebutuhan asupan gizi harian, atau berdasarkan situasi tertentu, contohnya sedang diet.

8. Legalitas Usaha

Terakhir, informasi tentang legalitas usaha juga harus tertera di label kemasan. Detail seperti nomor izin edar, sertifikasi halal, atau sertifikasi lainnya wajib dicantumkan. Ini sebagai bukti konkret bahwa produk tersebut telah memenuhi standar kelayakan sesuai regulasi yang berlaku. Legalitas ini dikeluarkan oleh institusi yang sah.

Contohnya, untuk izin edar produk makanan, obat, dan kosmetik, harus mendapatkan legalitas dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM). Sementara untuk sertifikasi halal yang penting bagi umat Islam, didapatkan dari MUI. Kedua badan yang mengeluarkan legalitas usaha tersebut akan menerima sampel, kemudian melakukan pengujian mandiri untuk memastikan kesesuaian kandungan produk.

Label Kemasan Bukan Sekadar Estetika

Syarat label kemasan dengan serangkaian elemen di atas bertujuan memberikan informasi terperinci kepada konsumen. Mulai dari memastikan komposisi, kelayakan konsumsi, juga jaminan keamanan dan kemudahan klaim bila konsumen menemukan masalah terkait produk di kemudian hari. Jadi, label kemasan bukan sekadar elemen pelengkap estetika produk belaka.

Lebih dari itu, label konsumen juga menjadi bukti bahwa produsen telah memenuhi uji standar kelayakan sesuai regulasi yang berlaku, sehingga mendapatkan izin edar. Informasi pada label kemasan seperti kode produksi juga bermanfaat untuk mempercepat penelusuran untuk penanganan produk bermasalah. Detail kecil yang memiliki banyak sekali kegunaan, bukan?

Post a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Hello 👋
Can we help you?