Perbedaan Kolase, Montase, dan Mozaik dalam Seni Visual
Tahukah Anda perbedaan kolase montase dan mozaik dalam seni visual? Ketiganya merupakan jenis seni visual atau bentuk ekspresi melibatkan penciptaan gambar atau objek dengan penerapan teknik tertentu yang hasilnya dapat dinikmati melalui indera penglihatan. Seni mozaik, kolase, dan montase sendiri menggunakan teknik penyusunan elemen-elemen kecil menjadi sebuah karya yang utuh.
Pengertian Kolase, Montase, dan Mozaik
Penggunaan teknik yang serupa antara ketiganya sering kali menciptakan kesalahpahaman atau kesulitan identifikasi. Jadi, supaya lebih memahami apa perbedaan kolase montase dan mozaik, Anda perlu mengetahui dulu pengertian masing-masing seni tersebut.
Pengertian Kolase
Pengertian kolase penting untuk dimengerti lebih dulu sebelum mempelajari detail apa perbedaan dari kolase montase dan mozaik. Kolase merupakan teknik seni rupa yang melibatkan penggabungan berbagai elemen berbeda, seperti: potongan kertas, kain, foto, atau bahan lain yang ditempelkan pada permukaan datar. Permukaan yang biasa digunakan adalah kertas, kanvas, dan triplek.
Teknik kolase ini pertama kali dikenal pada awal abad ke-20, terutama dalam seni modern, sebagai cara untuk menciptakan karya seni yang lebih dinamis dengan menggunakan material tidak biasa. Dalam kolase, seniman sering kali menggabungkan elemen-elemen yang tidak saling berhubungan untuk menciptakan komposisi baru yang menarik, estetik, dan sarat akan makna.
Pengertian Montase
Seni montase adalah teknik penggabungan elemen-elemen visual, kebanyakan berupa gambar atau foto, untuk menciptakan satu kesatuan komposisi. Implementasi paling besar pada industri pembuatan film, di mana potongan-potongan gambar disusun sedemikian rupa untuk membentuk narasi atau makna tertentu. Namun, tidak lantas membuat penerapan montase terbatas pada industri tersebut.
Pada teknik montase, elemen gambar didapatkan dari berbagai sumber seperti koran, majalah, bahkan dokumentasi pribadi. Gambar-gambar tersebut kemudian dipotong, lalu disatukan pada permukaan datar untuk membentuk makna tertentu. Montase bagaikan gambar dengan alur cerita, cocok untuk berbagai keperluan, termasuk membuat jenis jenis logo untuk merek.
Sama seperti kolase, teknik montase juga dikenal sejak abad ke-20. Semula popularitasnya kalah dari teknik seni rupa kolase. Namun, kondisi berubah ketika seniman asal Jerman, Hannah Höch dan Raoul Hausmann, menerapkannya ke dalam karya provokatif di surat kabar untuk mengkritik kediktatoran pemerintah. Popularitasnya terus meroket dan berhasil eksis hingga kini.
Pengertian Mozaik
Sebelum membahas tentang perbedaan kolase montase mozaik dan aplikasi pada kehidupan sehari-hari, Anda perlu memahami terlebih dulu tentang pengertian mozaik. Teknik seni rupa yang satu ini menggunakan potongan-potongan kecil dari bahan keras, seperti kaca, batu, keramik, atau bahan lain, untuk membentuk gambar atau pola tertentu.
Setiap potongan kecil kemudian disusun dengan teliti pada permukaan lebih besar. Ketika semua potongan sudah menyatu, maka akan menampilkan suatu gambar utuh. Teknik mozaik telah digunakan sejak zaman kuno, tepatnya pada zaman Mesopotamia atau abad ke-3 sebelum Masehi. Namun, dulu pengaplikasian teknik ini hanya berfokus pada bidang arsitektur dan dekorasi.
Perkembangan zaman tidak lantas menenggelamkan teknik seni rupa ini, tetapi justru melestarikan eksistensinya hingga memberikan dukungan pengaplikasian yang lebih mudah, cepat, dan praktis. Saat ini, implementasi mozaik lebih luas, tidak hanya terbatas pada arsitektur dan dekorasi, tapi juga permainan edukasi dan terapi psikologis.
Perbedaan Kolase, Montase, dan Mozaik
Setelah mempelajari tentang pengertian masing-masing teknik seni rupa di atas, saatnya Anda mengetahui perbedaan antara ketiganya. Jadi, perbedaan kolase montase dan mozaik adalah sebagaimana dijabarkan dalam tabel berikut.
Aspek | Kolase | Montase | Mozaik |
---|---|---|---|
Bahan yang Digunakan | Potongan kertasKainFoto dan bahan lainnya | FotoGambar konvensionalGambar digital | KacaBatu Keramik dan bahan keras lainnya |
Tujuan Utama | Menggabungkan elemen yang berbeda untuk menciptakan karya baru | Membuat komposisi visual dengan gambar atau foto | Menyusun potongan-potongan untuk membentuk gambar atau pola |
Jenis Teknik | Teknik 2D (Dua Dimensi) | Teknik 2D atau 3D (tergantung pada konteks penggunaan) | Teknik 2D atau 3D (tergantung pada aplikasinya) |
Medium Utama | KertasKainBahan tekstilGambar | FotoGambar atau elemen sejenis | BatuKaca Keramik atau bahan keras lainnya |
Penggunaan | Seni rupaDesain grafisSeni modern | FilmSeni rupaPembuatan gambarKomposisi visual | DekorasiArsitekturPermainan edukasiTerapi psikologis |
Komposisi | Kombinasi elemen tidak berkaitan atau bertema bebas | Penggabungan gambar untuk membuat narasi atau komposisi | Penyusunan potongan untuk menghasilkan gambar utuh |
Gaya | Kreatif dan bebas, tidak mengikuti aturan konvensional | Kontras atau transisi antar gambar untuk efek dramatis | Teliti, terperinci, dan berulang dalam pola |
Pengaruh Sejarah | Ada sejak abad ke-20, semakin dikenal di zaman modern | Digunakan dalam film dan seni kontemporer sejak awal abad ke-20 | Sudah ada sejak zaman kuno Romawi dan Bizantium |
Kolase, Montase, dan Mozaik, Teknik Seni Rupa Memukau
Perbedaan antara kolase montase dan mozaik adalah terlihat dari semua aspek, baik material, teknik penyusunan, sejarah, hingga implementasinya pun berbeda. Persamaan antara ketiga seni rupa tersebut hanya penggunaan lebih dari satu elemen terpisah (tanpa keterikatan) untuk membentuk sebuah karya visual. Selebihnya, perbedaan antara ketiga seni populer tersebut jelas sangat mencolok.
Kolase cenderung fleksibel dari penggunaan material, montase hanya memakai gambar dan foto, kemudian mozaik berfokus pada material keras. Sudah tampak jelas bukan perbedaan kolase montase dan mozaik dari satu poin mendasar? Meskipun begitu, ketiga teknik tersebut sama-sama memiliki fleksibilitas implementasi yang baik di bidang seni rupa, desain, dan penataan dekorasi.
Post a Comment