5 Jenis Kemasan Makanan dan Karakteristik Lengkapnya
Kemasan memiliki peranan penting dalam industri makanan melalui banyak fungsi yang dimilikinya, yaitu: melindungi, memperpanjang umur simpan, dan meningkatkan daya tarik. Tidak heran bila kini tersedia beragam jenis kemasan makanan untuk meningkatkan kesesuaian dengan karakteristik muatan di dalamnya. Apa saja jenis kemasan yang tersedia di pasaran dan tengah populer kini?
1. Jenis Kemasan Plastik
Plastik telah merevolusi industri kemasan makanan melalui fleksibilitas, daya tahan, dan harga murah yang ditawarkannya. Dalam kebutuhan cetak kemasan makanan sendiri, ada 5 jenis plastik yang sering dipakai, yaitu:
Jenis Plastik PP (Polypropylene)
Polypropylene (PP) termasuk golongan termoplastik polimer. Material ini terkenal berkat ketahanan terhadap panas, bahan kimia, dan kelembapan. Selain itu, material ini juga cukup kokoh dan tahan terhadap benturan.
Kelebihan:
- Titik leleh PE tinggi, jadi tidak mudah meleleh pada suhu tinggi karena tahan panas.
- Tahan bahan kimia sehingga dapat meminimalisir kontaminasi zat berbahaya terhadap makanan.
- Tahan kelembaban, menjaga suhu makanan tetap stabil agar tidak mudah basi.
Kekurangan:
- Kurang fleksibel dibandingkan Polyethylene (PE).
- Rapuh pada suhu rendah, jadi jika temperatur udara terlalu dingin, dapat merusak kemasan, kemudian memengaruhi kualitas makanan.
Penggunaan:
- Jenis kemasan makanan awetan yang harus dipanaskan dengan microwave dulu sebelum dimakan.
- Botol minuman.
- Kemasan makanan ringan.
- Sedotan plastik.
Jenis Plastik PET (Polyethylene Terephthalate)
Polyethylene Terephthalate (PET) termasuk dalam kelompok polimer polyester. Hal yang membuat material ini sangat populer adalah efek bening yang ditampilkan hingga transparan, sehingga meningkatkan daya tarik visual produk sebagai kemasan produk.
Kelebihan:
- Bening, cenderung transparan dan estetik.
- Kuat, tidak mudah mengalami kebocoran.
- Bobot ringan.
- Bisa didaur ulang.
- Tahan gas dan cairan kimia.
Kekurangan: Titik leleh rendah sehingga tidak cocok untuk makanan yang membutuhkan pemanasan atau sterilisasi.
Penggunaan:
- Jenis kemasan makanan ringan.
- Gelas atau botol minum kemasan.
- Botol minyak goreng.
- Wadah selai maksimal 300 gram.
- Kemasan buah dan sayuran segar.
Jenis Plastik PVC (Polyvinyl Chloride)
Polyvinyl Chloride (PVC) terbuat dari monomer vinyl chloride yang tersedia dalam berbagai struktur, mulai dari kaku hingga fleksibel. Sayangnya, kandungan klorin di dalamnya membuat penggunaan PVC sebagai jenis kemasan makanan sangat terbatas.
Kelebihan:
- Serbaguna, fleksibilitas tinggi.
- Tahan bahan kimia, minyak, dan api.
- Harga relatif murah.
Kekurangan:
- Mengandung klorin dan melepaskan zat berbahaya ketika dibakar, sehingga berpotensi menyebabkan racun pada makanan.
- Tidak bisa didaur ulang.
Penggunaan:
- Wadah margarin.
- Pembungkus makanan (cling wrap).
Jenis Plastik HDPE (High-Density Polyethylene)
High-Density Polyethylene (HDPE) merupakan polietilena berdensitas tinggi yang terbuat dari minyak. Kepadatannya lebih tinggi dibandingkan LDPE, membuatnya lebih kuat dan tahan terhadap tekanan.
Kelebihan:
- Kuat dan kaku.
- Tahan bahan kimia dan benturan.
- Dapat didaur ulang.
Kekurangan:
- Kurang jernih.
- Fleksibilitasnya kurang bila dibandingkan LDPE.
Penggunaan:
- Botol minuman.
- Wadah es krim.
- Jerigen minyak.
Jenis Plastik LDPE (Low-Density Polyethylene)
Low-Density Polyethylene (LDPE) juga terbuat dari minyak bumi, seperti HDPE. Perbedaannya ada pada densitasnya yang jauh lebih rendah dari HDPE, membuatnya lebih lembut dan memiliki fleksibilitas lebih tinggi.
Kelebihan:
- Fleksibel dan lentur.
- Tahan benturan dan air.
- Harga murah.
- Bisa didaur ulang.
Kekurangan: Kurang kuat dan tidak tahan panas dibandingkan HDPE.
Penggunaan:
- Kantong plastik dan wrap.
- Botol saus dan madu.
- Kemasan roti.
2. Jenis Kemasan Kertas & Karton
Kertas dan karton merupakan material kemasan makanan populer. Terlebih, saat ini tersedia berbagai pilihan jenis bahan baku, seperti: duplex, ivory, kraft, dan corrugated box (karton bergelombang). Keragaman variasi tersebut meningkatkan fleksibilitas penggunaan sesuai kebutuhan atau preferensi pengguna.
Kelebihan:
- Ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami dan dapat didaur ulang.
- Bobotnya ringan.
- Harga cukup murah.
- Pencetakan mudah dan cepat.
- Fleksibilitas penggunaan luas.
Kekurangan:
- Tidak tahan air dan kelembaban.
- Kurang kuat karena relatif mudah robek, terutama untuk mengemas makanan dengan bobot berat atau bahan cair.
Penggunaan:
- Kotak pizza.
- Kemasan teh celup.
- Minuman kemasan dalam karton.
- Pembungkus makanan cepat saji.
3. Jenis Kemasan Aluminium Foil
Jenis kemasan makanan ringan yang sering digunakan adalah aluminium foil, yang terbuat dari aluminium tipis.
Kelebihan:
- Penghalang yang sangat baik terhadap cahaya, udara, kelembapan, dan bau.
- Tahan panas.
- Dapat didaur ulang dan ringan.
Kekurangan:
- Mudah robek atau kusut
- Tidak transparan
- Lebih mahal dari plastik dan kertas.
- Tidak memenuhi kriteria penempelan label sesuai syarat label kemasan.
Penggunaan:
- Kemasan makanan ringan dan minuman instan.
- Kemasan obat-obatan.
- Pembungkus makanan yang perlu dihangatkan dengan microwave atau siap santap.
4. Jenis Kemasan Kaca
Kaca menjadi salah satu material yang sudah lama digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, terutama sebelum teknik pengawetan makanan modern ditemukan. Menjadi pilihan jenis kemasan makanan internasional favorit hingga saat ini.
Kelebihan:
- Inert (tidak bereaksi dengan makanan) sehingga tidak mengkontaminasi, mampu menjaga rasa dan aroma.
- Ramah lingkungan karena mudah didaur ulang.
- Tampilan premium.
- Tahan panas dan bisa disterilisasi.
Kekurangan:
- Berat.
- Mudah pecah.
- Harga lebih mahal dari material kemasan lain.
- Perlu perawatan yang baik.
Penggunaan:
- Botol minuman, terutama anggur.
- Botol selain, saus, dan madu.
- Kemasan makanan bayi.
5. Jenis Kemasan Styrofoam
Styrofoam atau expanded polystyrene (EPS) merupakan jenis kemasan paling praktis, terutama untuk makanan siap santap. Di Indonesia, tingkat penggunaan jenis kemasan makanan yang satu ini sangat tinggi.
Kelebihan:
- Ringan dan harganya murah.
- Memiliki insulasi termal (suhu) yang baik, menjaga suhu makanan panas atau dingin.
Kekurangan:
- Sulit terurai secara alami sehingga proses daur ulang rumit dan rentan pencemaran lingkungan.
- Rapuh.
- Tinggi potensi migrasi bahan kimia ke makanan.
Penggunaan: Wadah makanan siap santap.
Jenis kemasan makanan tersedia dalam 5 varian berbeda, yaitu: plastik, kertas dan karton, aluminium foil, kaca, serta Styrofoam. Masing-masing memiliki karakteristik berbeda, mulai dari bahan, fungsi, keamanan, dan fleksibilitas. Memilih kemasan makanan yang tepat akan membantu memberikan perlindungan lebih baik dari benturan dan kontaminasi, sekaligus mempertahankan cita rasa dan kualitasnya.
Post a Comment